Jumat, 11 Maret 2011

Memahami dan dipahami

Memahami dan dipahami. Dua kata yang berarti aktif dan pasif.


Memahami orang lain : diri kita yang bergerak untuk bisa mengerti apa yang seseorang inginkan, apa yang seseorang harapkan. Dengan memahami kita akan dapat mengetahui apa yang tidak disukai dan apa yang disukai. 


Dipahami orang lain : dalam hal ini kita bersifat pasif karena kita berharap orang lain yang memahami kita.


Perbedaan pola pikir antara wanita dan pria mempengaruhi antara 2 hal ini memahami dan dipahami.


Pria lebih memperhatikan hal-hal besar sementara wanita memperhatikan detail. Apa yang dimata pria itu sesuatu yang "biasa" dapat menjadi "luar biasa" untuk seorang wanita.


Susahnya setiap manusia selalu menuntut untuk bisa "dipahami" tanpa pernah berusaha maksimal untuk "memahami" karena pada dasarkan manusia itu "egosentris".


Kenal seseorang dalam waktu yang cukup lama bukan berarti mereka saling memahami, selama tidak ada interaksi dan keinginan dari kedua belah pihak untuk mau belajar bersama. Karena itu walaupun seseorang sudah "merasa" kenal dan pahampun dapat berselisih paham untuk hal yang kadang dianggap "sepele" oleh pihak lain.


Yang paling susah itu kalau seseorang bersikap "arogan terselubung" yang selalu merasa menjadi orang yang dapat memahami siapapun. Padahal sesungguhnya orang ini adalah seseorang yang merasa "dirinya paling benar" menurut pandangannya. Sehingga arti memahami itu sendiri dalam "kacamata dirinya" bukan kacamata "orang lain". Kalau sudah terkena penyakit ini susah sekali obatnya karena yang bersangkutan harus berani melepaskan semua "konsep tentang memahami" yang ada di benaknya seperti proses "cuci otak". 


Nah apakah bisa???? Rasanya sulit apalagi kalau kita membicarakan faktor usia. Lebih mudah "arogan terselubung" ini kalau diketahui ketika kita masih usia akil baliq karena fleksibilitas diri untuk berubah masih mudah. Kalau sudah matang harus cuci otak??? Rasanya ini sebuah mimpi yang tidak pernah menjadi kenyataan.


Mari kita melihat apakah kita benar2 seseorang yang bisa memahami orang lain dalam kacamatanya?? Apakah kita menjadi orang yang bisa dipahami juga oleh orang2 yang ada disekitar kita??


Kalau keduanya blm ditemukan maka siap2lah anda mengelus dada dan menarik nafas dalam-dalam karena artinya "jalan masih sangat panjang" dan perlu persediaan "paham" yang banyaaak lagi.


Selamat memahami dan dipahami !!









Tidak ada komentar:

Posting Komentar