Selasa, 29 Maret 2011

Kebanyakan baca

Dipikir2 ada benarnya juga kalimat yang mengatakan "kalau anda tahu sedikit maka terlihat everything is OK, tetapi ketika anda tahu banyak maka everything is not OK"

Hal ini saya alami ketika semua buku dan majalah yang menurut "referensi" bagus saya baca. Hasilnya bukan membuahkan sesuatu yang baru tetapi karena terlalu  banyak referensi membuat dalam melakukan tindakan "mikirnya kelamaan.  Bahkan terlalu technical menurut saya. Pemikiran yang diharapkan bisa out of the box menjadi hilang. Yang ada saya seperti seorang ilmuwan yang menelusuri sejarah atau jalur orang lain.


Apakah ini sebabnya saat ini jarang sekali ada penemuan baru yang spektakuler seperti jaman dulu? Banyak tokoh2 besar masa lalu yang karya besarnya kita nikmati sampai saat ini. Apa mungkin karena jaman dulu referensi belum banyak sehingga orang bisa lebih bisa berpikir "out of the box"? Hmmmmm.. pemikiran konyol yang kadang selalu menggelitik di kepala. 


Yang spektakuler saat ini dapat dikatakan hanya dalam bidang "dunia maya" saja contohnya yah si FB itu. Memang penemuan ini membantu dan berguna banyak disatu sisi, tetapi dilain sisi privacy pribadi seseorang saat ini bukan hanya selebritis saja yang bisa dikonsumsi public. Kitapun sudah menjadi selebriti dunia maya karena rasa-rasanya banyak hal yang dulu orang tidak tahu tentang kita menjadi tahu. 


Apa karena terlalu banyak referensi sehingga banyak orang2 pinter yang tidak terlihat dan diketahui sudah dapat menyelesaikan persoalannya masing?? 


Ahhh daripada pusing mending "forget it". Anggap saja yang dibaca bukan sebagai referensi tetapi sebuah novel dengan cerita yang berbeda.. :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar