Senin, 04 April 2011

Toko Serba Ada si FB

FB memang luar biasa dampaknya, mencari apa saja saat ini FB selalu dapat menyediakannya dan relatif mudah dioperasikan untuk "orang awam" yang kurang paham tehnologi.

Ibu-ibu, ABG, bapak2, dll sibuk ber FB karena fasilitas di HP manapun selalu menyediakan jejaring sosial ini. Sebagai seorang marketer saya juga bisa melihat FB ini merupakan sebuah "peluang" untuk menginformasikan banyak hal pada "enduser".  Dan banyak orang awam didalam dunia marketingpun melihatnya sebagai peluang yang harus cepat2 di isi dan dilakukan. Tetapi repotnya karena kurangnya pengetahun tentang "marketing tactic" yang memiliki kode etik, sopan, sesuai dengan target market, promosi yang terarah, dll akibatnya FB menjadi ajang tempat berjualan seperti pasar pada umumnya. Malah kadang2 sangat menjengkelkan. Banyak teman2 saya yang mengeluhkan tentang hal ini tetapi mau apa lagi??? Peluang itu kan tidak datang 2 kali hehehehehe.

FB sudah seperti pasar "Tanah Abang" yang kalau kita lewat banyak para mba2 yang menawarkan "ayo bu/pak mampir .. lihat-lihat saja tidak usah membeli tidak apa2 ; murah meriah disini ayo mampir ; " Malah lama2 pasar tanah abang saja kalah. Yang ada seperti (maaf) pedagang "kaki 5" yang menjajakan dagangannya. Kalau pedagang kaki 5 yang berjualan dimana ada tempat kosong ,yang sering diobrak abrik karena sering mengganggu lalu lintas oleh satpol PP itu masih ada penyelesaian. Malah ada program menempatkan pedagang2 ini pada tempat yang tempat dan memberi mereka arahan.

Nah kalau di FB?? Bagaimana?? Tidak ada satpol PP yang bisa ngubrak2 supaya "tertib", tidak ada "larangan" rambu2 yang jelas mana yang boleh dan mana yang tidak. Saya sangat berharap ada seorang penulis buku marketing yang khusus membahas masalah ini mengupasnya secara objektif dan memberikan masukan dan arahan bagaimana melakukan bisnis di FB dengan baik dan benar ( maksudnya seusai dengan kode etik dan norma2 yang berlaku ). Semoga saja ada yang membaca tulisan saya ini dan membuat buku tersebut. Tentu saja dengan bahasa yang ringan, bersahaja dan dapat dipahami oleh banyak orang. Atau buku tersebut sudah ada tetapi saya tidak membacanya??? Atau buku itu tidak digubris ???

Aaaah... hidup dijaman yang serba kompleks sekarang ini memang lebih sulit dibandingkan jaman ibu dan bapak kita dahulu. Kemajuan tehnologi yang lebih pesat dibandingkan dengan kemajuan pendidikan tentang norma dan etika membuat semuanya bertambah "semrawut". 

Semoga generasi mendatang akan lebih dapat mensikapi dan mencerna jauh lebih baik dibanding angkatan saya ( ibu2 40 thnan). 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar