Kamis, 31 Maret 2011

Mee Too

Kalau di dalam bahasa "marketing" produk yang selalu mengikuti karya orang lain disebut "me too".

Di Indonesia ini sangat banyak sekali produk-produk yang bersifat "me too" entah itu niru merknya, niru modelnya, niru bahannya, niru warnanya, dan banyak lagi deh. Kalau dalam hal yang satu ini rasanya negara ini dapat dikatakan sangat hebat. Apakah hal ini sah/halal? Ini sebuah pertanyaan yang susah jawabannya karena semuanya tergantung dari hati nurani. Karena dalam bahasa "bisnis" biasanya apapun halal asal tidak merampok, mencuri dan memakan uang pelanggan. Tetapi sebenarnya kalau kita melihat dari sudut lain sebenarnya tindakan "me too" itu juga merupakan tindakan "merampok , mencuri dan memakan uang orang lain" secara tersirat. Merampok ide orang, mencuri brand image orang, memakan berkat orang lain.. Jadi harusnya hal itu "tidak halal" bukan?? 

Tetapi bangsa ini sangat pandai bersilat lidah. Ga tau kenapa pendidikan ini rasanya tidak diajarkan disekolah tetapi kalau disuruh memberi alasan rasanya bisa keluar berbagai alasan yang nampaknya "bisa ditoleransi".

Sebenarnya bukan tidak boleh "meniru" dalam konotasi positif. Sah-sah saja seseorang ingin membuat produk yang sama untuk memenuhi permintaan (demand) yang ada dalam suatu industri tetapi harusnya tambahkanlah "added value" yang dimilikinya sehingga akhirnya produk itu bukan merupakan produk "me too" yang sama sekali tidak ada nilai diri kita didalamnya alias cuma copas saja.

Misalnya : Orang buat tas dari daun pandan, terus pasar tas ini berkembang bisa saja kita juga membuat tas dari daun pandan dengan "model yang berbeda2" dan juga ditambahkan daun eceng gondokkah atau daun jagung, dll yang intinya kita membuat "sesuatu yang baru".

Kenapa saya menulis hal ini?? Karena terus terang hal ini sangat mengganggu dan bisa membuat orang "kreatif" menjadi malas berkreasi. Saya menuliskannya supaya orang yang meniru bisa berpikir lagi dan orang yang ditiru tidak berkecil hati.

Jangan pernah berhenti berpikir kreatif karena kita memang tidak diciptakan untuk menjadi "me too", bersyukurlah apabila karya2 anda ditiru orang lain karena itu artinya anda diperhitungkan. Janganlah pernah berkhayal bahwa dunia ini akan memberi keadilan pada anda , karena pada dasarnya kita hidup di dunia yang penuh ketidak adilan. Biarkanlah keadilan itu menjadi "haknya Tuhan". Teruslah berkarya

Untuk para peniru, cobalah anda berpikir apabila anda diposisi orang yang ditiru bagaimana perasaannya. Bukankah anda juga memerlukan orang2 kreatif untuk dapat tetap bertahan dan hidup dalam industri itu, krn itu hargailah mereka dan berusahalah untuk tidak melakukan "peniruan secara langsung" tetapi kembangkanlah diri anda. Sekali anda menjadi peniru selamanya akan berkutat dan selalu mencari orang2 yang bisa anda tiru . 

Note :
Hai engkau yang selalu meniruku cobalah sadar sedikit saya ini juga manusia biasa. Masa niru ga tanggung2 gitu sih. 

Selasa, 29 Maret 2011

Kebanyakan baca

Dipikir2 ada benarnya juga kalimat yang mengatakan "kalau anda tahu sedikit maka terlihat everything is OK, tetapi ketika anda tahu banyak maka everything is not OK"

Hal ini saya alami ketika semua buku dan majalah yang menurut "referensi" bagus saya baca. Hasilnya bukan membuahkan sesuatu yang baru tetapi karena terlalu  banyak referensi membuat dalam melakukan tindakan "mikirnya kelamaan.  Bahkan terlalu technical menurut saya. Pemikiran yang diharapkan bisa out of the box menjadi hilang. Yang ada saya seperti seorang ilmuwan yang menelusuri sejarah atau jalur orang lain.


Apakah ini sebabnya saat ini jarang sekali ada penemuan baru yang spektakuler seperti jaman dulu? Banyak tokoh2 besar masa lalu yang karya besarnya kita nikmati sampai saat ini. Apa mungkin karena jaman dulu referensi belum banyak sehingga orang bisa lebih bisa berpikir "out of the box"? Hmmmmm.. pemikiran konyol yang kadang selalu menggelitik di kepala. 


Yang spektakuler saat ini dapat dikatakan hanya dalam bidang "dunia maya" saja contohnya yah si FB itu. Memang penemuan ini membantu dan berguna banyak disatu sisi, tetapi dilain sisi privacy pribadi seseorang saat ini bukan hanya selebritis saja yang bisa dikonsumsi public. Kitapun sudah menjadi selebriti dunia maya karena rasa-rasanya banyak hal yang dulu orang tidak tahu tentang kita menjadi tahu. 


Apa karena terlalu banyak referensi sehingga banyak orang2 pinter yang tidak terlihat dan diketahui sudah dapat menyelesaikan persoalannya masing?? 


Ahhh daripada pusing mending "forget it". Anggap saja yang dibaca bukan sebagai referensi tetapi sebuah novel dengan cerita yang berbeda.. :))

Kamis, 17 Maret 2011

Si Rese

Pernahkah anda punya temen yang rese abis?? Apa aja dikomentarin..apa aja diurusin. Mending kalau komentarnya membangun. Rata2 tipical si "Rese" selalu komentarnya itu bau2 negatif gitu deh karenakan ada unsur2 "Ms Ixx" didalamnya.

Banyak yang bilang sudah ga usah di ladenin kan model gini mah . Cuekin aja, EGPlah intinya.

Masalahnya bukan itu sih cuma kasihan saja dengan orang yang memiliki hal ini. Rasanya kayak ga bisa bersyukur aja. Bukankah kalau tiap saat mengeluh, tiap saat berpikiran negatif itu sama saja kurang bisa bersyukur??

Sebenarnya sifat "rese" itu ada positifnya ga sih?? Ada kali positifnya yaitu membuat yang di resein jadi lebih hati2 dan lebih mawas diri. Kan bisa saja yang diucapkan si Rese biarpun hiper bola ada kebenarannya walaupun cuma 5% sekalipun. 

Kalau kita ketemu tipical ini apa yang harus dilakukan?? Menghindar?? Mengcounter?? Menasehati?? Apatis??

Pilihan tiap2 kita berbeda2 tergantung pada pola pikir masing2. Kalau saya bagaimana?? No comment untuk kasus spt ini hanya saya berdoa semoga orang yang saya temui dan seperti itu suatu saat bisa sadar dan membuka diri untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

Amiin.

Minggu, 13 Maret 2011

Wanita sebaiknya berkarir atau menjadi ibu rumah tangga??

Polemik sering kali terjadi mengenai dua hal tersebut diatas. Setelah menikah sebaiknya wanita bekerja atau tidak bekerja?? berkarir atau menjadi ibu rumah tangga??

Banyak teori, pendapat yang pro disalah satu pilihan diatas. Yang setuju dengan wanita bekerja atau berkarir mengatakan :
1. Sekolah sudah jadi sarjana sayang kalau tidak dipakai ilmunya.
2. Wanita juga perlu eksistensi diri
3. Wanita yang bekerja membuat dirinya lebih update, menarik dan tidak ketinggalan jalan (pola pikir maksudnya)
4. Modern dan tidak memalukan dalam bergaul
dan masih banyak pendapat lainnya lagi dengan lebih detail.

Dan kalau kemudian ditanyakan bgm membagi waktu dengan anak yang ditinggalkan bekerja? Maka teori kualitas pertemuan yang penting bukan kuantitas pertemuan yang dipakai.


Yang setuju wanita menjadi ibu rumah tangga :
1. Wanita itu harus bertanggung jawab menjadi ibu yang baik bagi anak2nya
2. Diam dirumah bukan berarti tidak gaul dan tidak bisa eksis.
3. Menjadi ibu itu sudah merupakan bagian dari tugas wanita
dan masih banyak pendapat lainnya lagi secara detail.


Lalu mana yang benar dan mana yang salah?? Kalau menurut saya pribadi dalam hal ini tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah. Bukankah hidup ini sebuah pilihan dan setiap orang berhak untuk menentukan pilihannya. Setiap wanita itu merupakan mahluk merdeka yang bebas menentukan apa pilihannya.


Menurut saya yang terpenting itu adalah unsur "kebahagiaan" dari diri kita. Kalau kita merasa senang bekerja karena dengan demikian "self esteem" terpenuhi, maka bekerjalah dengan baik. Asal.... ada asalnya nih.. jangan menjadikan "karir" itu diatas segalanya, tetap "keluarga" menjadi prioritas utama. Dibandingkan kalau sebenarnya si wanita suka bekerja tetapi "dipaksa" menjadi ibu rumah tangga. Maka yang dilakukannya sebagai ibu rumah tanggapun akan menjadi suatu "beban" baginya karena dia tidak suka , sehingga ybs menjadi wanita yang tidak bahagia. Semuanya dianggap sebagai suatu "kewajiban belaka". Apabila hal ini berlangsung lama maka ybs dapat menjadi ibu rumah tangga yang bermasalah baik untuk anaknya maupun suaminya. Karena dia melakukannya bukan dengan "hati senang" . 


Tetapi ada juga yang sebenarnya sukaaa menjadi ibu rumah tangga tetapi keadaan yang memaksa ( faktor ekonomi ) yang menyebabkannya harus bekerja. Nah ini juga biasanya wanita tersebut kurang berprestasi dalam pekerjaannya krn dia menjalankannya karena "terpaksa" dan hanya kewajiban saja (karyawan yang hanya menunggu gaji bulanan istilahnya). Dia berpikir kalau nanti sudah mapan saya tidak akan bekerja lagi. Jadi apapun yang dilakukan karena terpaksa itu selalu tidak optimal


Ibu Rumah Tangga yang menentukan pilihan dengan "hati senang" itu juga tidak kalah update dengan wanita bekerja. Karena sesuatu yang dilakukan dengan hati senang pastilah akan optimal. Hasilnya akan kelihatan pada "pribadi" dari wanita tersebut.


Sekarang dengan majunya tehnologi sebenarnya wanita lebih memiliki banyak kesempatan untuk melakukan keduanya secara independen ( bekerja sendiri ) tanpa ada keterikatan waktu dan jam kerja. Jadi kalau ingin "self esteem" dengan cara bekerja, maka ybs bisa melakukannya dari rumah sambil mengurus keperluan rumah tangga. Hanya kalau melakukan ke dua fungsi ini tetap saja wanita dituntut untuk bisa profesional menempatkan urusan rumah tangga dulu baru usaha independen tersebut, karena biasanya kalau usaha independen itu sudah bernilai besar kadang wanita cenderung lebih memikirkannya dibandingkan urusan rumah tangga.


Aaaah saya tidak mau berpolemik juga karena saya hidup di dua dunia tersebut pernah menjadi ibu rumah tangga, bekerja dan akhirnya independen. Dengan menjalani semua hal ini satu hal saja yang saya dapat belajar... ya itu "lakukanlah apapun dengan penuh rasa syukur dan bahagia untuk diri kita ". Waktu tidak dapat diputar mundur yang ada kita maju terus kedepan. Jadi kalau anda menyesali pilihan anda saat ini jangan melihatnya mundur tetapi segeralah perbaiki untuk dimasa depan.


Jangan berkutat antara menjadi ibu rumah tangga dan ibu yang bekerja, tetapi jadilah "wanita/ibu yang berbahagia dan penuh rasa syukur".


Selamat hari Wanita International yang sudah kelewat beberapa hari yang lalu !!

Jumat, 11 Maret 2011

Tsunami di Jepang

Berita hari ini yang mengejutkan adalah terjadi Tsunami diJepang dengan 8.9 skala richter. Luar biasa. Walaupun di Aceh pada thn 2004 9.1 skala richter dan lebih dahsyat tetapi tetap saja ini merupakan bencana alam terbesar di awal thn 2011 ini.


Bencana2 besar tambah sering terjadi dimana apakah karena bumi sudah semakin tua dan semakin mendekati titik akhir?? Tidak ada seorangpun yang tahu waktunya tetapi yang pasti arah ke arah sana sudah dapat kita lihat. 


Tuhan berikanlah kami kekuatan untuk menghadapinya dan bantulah kami untuk dapat keluar dari seluruh bencana ini. Engkau Maha Pengasih dan Penyayang dan Panjang Sabar serta tidak pernah berkesudahan Kasih Setiamu pada kami umatmu. 


Kasihanilah kami Tuhan 

Memahami dan dipahami

Memahami dan dipahami. Dua kata yang berarti aktif dan pasif.


Memahami orang lain : diri kita yang bergerak untuk bisa mengerti apa yang seseorang inginkan, apa yang seseorang harapkan. Dengan memahami kita akan dapat mengetahui apa yang tidak disukai dan apa yang disukai. 


Dipahami orang lain : dalam hal ini kita bersifat pasif karena kita berharap orang lain yang memahami kita.


Perbedaan pola pikir antara wanita dan pria mempengaruhi antara 2 hal ini memahami dan dipahami.


Pria lebih memperhatikan hal-hal besar sementara wanita memperhatikan detail. Apa yang dimata pria itu sesuatu yang "biasa" dapat menjadi "luar biasa" untuk seorang wanita.


Susahnya setiap manusia selalu menuntut untuk bisa "dipahami" tanpa pernah berusaha maksimal untuk "memahami" karena pada dasarkan manusia itu "egosentris".


Kenal seseorang dalam waktu yang cukup lama bukan berarti mereka saling memahami, selama tidak ada interaksi dan keinginan dari kedua belah pihak untuk mau belajar bersama. Karena itu walaupun seseorang sudah "merasa" kenal dan pahampun dapat berselisih paham untuk hal yang kadang dianggap "sepele" oleh pihak lain.


Yang paling susah itu kalau seseorang bersikap "arogan terselubung" yang selalu merasa menjadi orang yang dapat memahami siapapun. Padahal sesungguhnya orang ini adalah seseorang yang merasa "dirinya paling benar" menurut pandangannya. Sehingga arti memahami itu sendiri dalam "kacamata dirinya" bukan kacamata "orang lain". Kalau sudah terkena penyakit ini susah sekali obatnya karena yang bersangkutan harus berani melepaskan semua "konsep tentang memahami" yang ada di benaknya seperti proses "cuci otak". 


Nah apakah bisa???? Rasanya sulit apalagi kalau kita membicarakan faktor usia. Lebih mudah "arogan terselubung" ini kalau diketahui ketika kita masih usia akil baliq karena fleksibilitas diri untuk berubah masih mudah. Kalau sudah matang harus cuci otak??? Rasanya ini sebuah mimpi yang tidak pernah menjadi kenyataan.


Mari kita melihat apakah kita benar2 seseorang yang bisa memahami orang lain dalam kacamatanya?? Apakah kita menjadi orang yang bisa dipahami juga oleh orang2 yang ada disekitar kita??


Kalau keduanya blm ditemukan maka siap2lah anda mengelus dada dan menarik nafas dalam-dalam karena artinya "jalan masih sangat panjang" dan perlu persediaan "paham" yang banyaaak lagi.


Selamat memahami dan dipahami !!









Rabu, 09 Maret 2011

Hebat itu apa sih??

Secara umum orang mengatakan HEBAT kalau :
1. Memenangkan suatu kompetisi atau sayembara atau perlombaan
2. Juara di sekolah atau kejuaraan2 yang bersifat intelektual
3. Menemukan penemuan mutakhir 
4. Terkenal di media massa
5. Mengeluarkan karya-karya yang membuat orang berdecak kagum
dan lain-lain kategori yang intinya adalah orang tersebut melakukan sesuatu yang banyak orang tidak dapat melakukannya dan tentu saja itu biasanya ada unsur "di ekspos baik di media cetak, elektronik atau dunia maya".


Kenapa kok tiba-tiba terlintas soal HEBAT ini? Karena sekarang banyak orang yang mengejarnya. Orang melakukan banyak hal untuk dapat disebut "Hebat". Itu memang sah-sah saja dan tentu saja setiap orang berhak melakukan apa yang dia inginkan karena itukan jalur pribadi yang bersangkutan, hanyaaaa.. saya yang suka usil dan suka menulis ini berpikir kalau seseorang itu benar-benar hebat? 


Saya kenal beberapa orang yang menurut kategori saya HEBAT dibandingkan dengan orang yang cukup terkenal yang katanya juga itu dah Top Markotop alias Hebat banget. Padahal menurut saya itu mah ga ada apa2nya kalau dibandingkan tokoh misterius tak dikenal ini. Kemampuannya jauh diatas orang normal, tetapi sayangnya orang tersebut tidak suka publikasi , tidak suka mengekspos diri dan tidak suka membuat tulisan yang menunjukkan dirinya itu hebat.


Saya pernah berdiskusi dengannya dan mengatakan padanya kenapa beliau tidak mau melakukan apa yang banyak orang lain lakukan untuk diakui eksistensi dirinya. Kata2 yang mendalam sampai saat ini tetap ada didalam diri saya dan perlu saya sharing disini agar saya bisa mengingatnya apabila saya khilaf dikemudian hari.


"Tidak penting manusia mengakui saya hebat karena itu sifatnya sementara. Kalau saya mengatakan saya hebat menurut saya ada orang yang lebih hebat diatas saya yang kita tidak ketahui, sama seperti yang anda katakan. Yang penting adalah kita berguna untuk orang banyak, memberikan arti bagi orang lain dan bisa membuat orang lain bahagia apabila kita ada bersamanya. Simple tetapi coba dijalankan tidak semudah itu. Orang hebat yang sesungguhnya adalah HEBAT DIMATA TUHAN bukan di mata manusia. Bukankah kehebatan anda di depan manusia sudah terbayarkan dengan popularitas yang anda dapatkan? Sedangkan hebat di mata Tuhan akan membuat Tuhan terketuk dan membuka pintu berkatNya dan kasihNya."


Nah, lalu mana yang kita pilih?? Kalau bisa sih dua2nya yah..hehehhehe.. Itu namanya manusia serakahkah?? Di dunia ini hidup selalu memberi pilihan dan tidak bisa mau semuanya. Harus ada yang didahulukan dan ditinggalkan.


Jadi ... berpikir...dulu enak yang mana yah?? Saya rasa anda pun tahu jawabannya ;P

Setiap orang berhak menentukan apa yang diinginkannya

Setiap orang punya mimpi ada yang tinggi sekali dan ada yang sedang2 saja. Atau adakah orang yang tidak punya mimpi?? 

Mimpi itu gratis dan sah2 saja. Mengkhayal, melamun juga gratis. Jadi selama masih gratis yah bermimpilah yang anda inginkan dan berkhayallah seperti yang anda impikan ;p

Terus apakah mimpi itu bisa dicapai oleh sebagian besar orang?? Harus diadakan survey tentang hal ini hanya dari beberapa kisah tentang orang yang mencapai mimpinya itu ada beberapa hal yang dapat disimpulkan :
1. Orang tersebut bergerak kearah mimpi itu ( berusaha setiap hari dengan berbagai aktivitas yang mengarah pada mimpinya )
2. Tidak putus asa walaupun banyak sekali orang merasa hal itu tidak mungkin
3. Percaya diri dan memegang prinsip ( perbedaan hal ini tipis dengan keras kepala dan over PD )
4. Pekerja Keras dan Pemikir keras
5. Menerima kritikan, masukan, bantuan dengan proporsi yang pas
6. Strategic thinking


Mungkin ada hal-hal lain lagi yang dapat ditambahkan didalamnya. Tetapi ada beberapa hal juga yang sebenarnya tabu dilakukan dalam mengejar mimpi tetapi sering kali dilakukan orang :
1. Menghalalkan segala cara untuk mencapainya
2. Memilih pertemanan dengan orang2 yang dapat membantunya mencapai mimpi tersebut demi "kesuksesan pribadi".

Dan masih banyak lagi lainnya yang kalau dituliskan terperinci bisa panjang dah. Jadi mending inti2nya aja deh untuk pelajaran dikemudian hari ;).

Lalu bgm dengan orang yang mencapai mimpinya?? Salahnya dimana?? Hmm kalau ini banyak juga penyebabnya dan kita juga tidak bisa menghakimi yah kenapa hal itu terjadi tetapi umumnya yang saya tahu karena :
1. Mimpi terus, mengkhayal terus tanpa pernah berusaha  mewujudkannya kearah sana. Yang ada nembak terus "ntar..aja..ntar aja" tenang aja masih banyak waktu masih bisa dikejar. Yang ada tahu2 kita udah tua dan tidak memiliki kekuatan lagi untuk mengejarnya.


2. Mimpinya ga konsisten. Tahun ini mimpi mo jadi A, terus lihat temannya sukses dan rasanya enak juga tuh, berubahlah mimpinya mau jadi B aja deh, terus dengan pertemanan lainnya lihat waduuuh ini juga menarik nih..berubah lagi deh jadi C. Akhirnya mimpinya jadi A, B dan C dan mungkin bisa D, E, dst. Lama2 bingung arahnya karena ga tau lagi kemana maunya. Yang ada akhirnya orang tersebut akan berputar2 aja disekitar itu. Kemudian ketika melihat orang lain yang sebelumnya dibelakang dia mengejarnya dan berhasil mewujudkan mimpinya baru tersadar, tetapi kadang itu sudah terlambat.


Tidur sebentar lagi, main sebentar lagi, mau bekerja sebentar lagi, mau bertindak sebentar lagi. Apapun yang sebentar lagi..sebentar lagi..lama2 kita menjadi orang yang tidak pernah memiliki apapun krn dalam mimpipun... sebentar lagi aja yah...hehehehehehe..


Kejarlah apa yang kau inginkan dalam hidupmu, dan sebelumnya tanyakan pada yang Maha Kuasa apa yang terbaik untuk kau kejar.. :)

Tanpa sadar kita melakukannya

Belakangan ini sering sekali dalam ajang "chat" memuat sebuah lagu Jadul "Jangan biarkan daku seorang diri..bla ..bla.. Ini diulang hampir setiap hari dalam beberapa hari. Jadi tentu saja setiap hari pasti membaca tulisan itu.

Kemudian suatu saat  tanpa disadari saya "menyanyikan lagu itu". Yang disebelah sampai bingung kenapa tiba2 selera saya bisa jadi lagu ini?? Karena biasanya saya tidak pernah menyanyikan lagu jenis itu.

Kemudian sore waktu dikamar mandi bisa2nya tiba2 saja bersenandung juga lagu yang sama.. Weits.. padahal saya tidak menghapalkannya bahkan juga saya bukan termasuk favorit dalam lagu jenis ini.

Ternyata kadang alam bawah sadar kita memprosesnya, ketika ketika membaca tulisan yang sama terus menerus tanpa sadar itu masuk dalam diri kita.

Jadi ada baiknya kalau kita selalu membaca hal2 baik , positif setiap hari. Agar alam bawah sadar kita melakukannya dan akhirnya tanpa sadar kita melakukannya.

Mungkin itu sebabnya sering sekali dikatakan "baca kitab suci setiap hari" . Dengan membacanya maka alam bawah sadar kita akan menggerakkan untuk melakukannya "tanpa ada paksaan" untuk melakukannya.

Belajar dari kenyataan yang kita alami memang paling enak ;))

Selasa, 08 Maret 2011

Mudah diucapkan sulit dijalankan part 1

Carilah yang baik dan jangan yang jahat.


Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik; dan tegakkanlah keadilan.


Dua kalimat ini mudah diucapkan dan indah untuk didengar tetapi sangaaat sulit dilakukan karena pada kenyataannya selama kita hidup didunia ini sulit mencari yang baik dan sulit untuk menegakkan keadilan yang sesungguhnya.


Dunia ini sudah semakin tua dan semakin ruwet. Mencari kebaikan seperti mencari sebutir mutiara dan menegakkan keadilan seperti memisahkan ilalang diantara gandum.







Anda Pikir Orang Lain itu bodoh???

Berhati-hatilah apabila anda suka sekali membicarakan orang lain dan menuliskannya seolah2 orang tersebut tidak memahaminya.

Ada dua tipe orang dalam menanggapi keadaan ini :
1. Aktif : Langsung mengcounter gossip yang sedang dibicarakan tersebut dan menjelaskannya.
2. Diam : Membiarkan si penggosip berpikir "dia cukup pintar" untuk menutupi gossip tersebut.

Sebenarnya kedua2nya ada plus minusnya dan itu tergantung masing2 kita bersikap seperti apa.

Ketika saya masih muda saya cenderung memilih bersikap aktif. Semua gossip yang saya anggap tidak benar akan saya counter dan membuktikan bahwa itu semua tidak benar, tetapi dengan berlalunya waktu saya belajar ternyata "DIAM" itu jauh lebih baik.

Biarlah si penggosip berpikir saya bodoh dan tidak tahu tentang hal ini. Kenapa?? Karena lama-lama juga akan bosan dan jenuh karena yang namanya gossip kan hanya seperti uap yang keluarnya cepat hilangnya cepat.

Dengan berlalunya waktu juga orang akan tahu siapa dia dan siapa kita. 

Karena itu untuk yang suka bergossip cobalah anda berpikir karena tidak semua orang yang digossipkan akan bereaksi. Diam bukan berarti bodoh.

So kalau anda berpikir anda sangat pintar menutupi gossip dan bersikap manis hati-hatilah, karena belum tentu orang lain yang anda gossipkan itu tidak tahu.

Lebih baik anda berpikir bahwa orang lain itu lebih pintar dari anda sehingga anda berhenti bergossip dan menggantinya dengan sesuatu yang menghasilkan.

Mari kita stop bergossip ;))

Berpikir sebelum berkata2/bertindak

Tanpa kita sadari kadang kita sering melakukan sesuatu tanpa berpikir terlebih dahulu. Biasanya istilahnya "keceplosan" menggelinding begitu saja.

Kadang yang namanya "keceplosan" itu pasti tidak sengaja, tetapi hal ini terjadi karena ada beberapa sebab :
1. Anda percaya kepada yang anda ajak berkomunikasi
2. Anda merasa enjoy dan bebas pada saat itu
3. Anda tidak berpikir hal-hal negatif yang berdampak dari apa yang anda katakan karena anda merasa saat itu anda berkomunikasi dengan orang yang anda anggap "aman"

Lalu bentuk2 "keceplosan" ini selalu berhubungan dengan sesuatu "yang bersifat rahasia" dan bukan untuk dikonsumsi publik.

Dampaknya bagaimana??  Ada 2 hal yang bisa terjadi. 

1. Tidak terjadi apa2 karena yang anda ajak berkomunikasi dapat mengerti dan "menutup mulut" keceplosan anda tersebut.

2. Mengakibatkan hal-hal yang tidak enak karena orang yang anda ajak berkomunikasi ini merasa "terganggu areanya ".

Selama kita jadi manusia biasa memang sulit mengendalikan agar tidak "keceplosan" karena biasanya kita selalu pernah melakukannya. Tetapi yang penting kita bisa belajar dari "keceplosan" yang telah kita lakukan dan tidak melakukan pengulangan yang sama.

Memperbaiki sesuatu yang sudah retak atau hancur lebih sulit daripada membangun hubungan baru.

Karena itu mari kita belajar sama2 berpikir dulu sebelum berkata2 atau bertindak.

Senin, 07 Maret 2011

Etis dan Tidak Etis

Batasan ini kian hari kian kabur dengan kemajuan jaman saat ini. Apakah karena sekaang pelajaran Etika sudah dihapuskan ?? Atau memang yang dahulu dianggap tidak etis sekarang sudah bergeser menjadi etis.

Contoh kasus antara E and TE :
1. Add friend di FB hanya untuk menambah jaringan network tanpa bermaksud berteman.
2. Melihat teman2 kita di FB terus di add satu persatu agar jaringan menjadi bertambah untuk berjualan. 
3. Berteman dan bersikap baik karena adanya simbiosis mutualisme alias saling menguntungkan. Kalau sudah tidak ada lagi maka akhirnya menjadi "salam basa basi" saja
4. Melihat hasil karya orang lain ( photo2 design misalnya ) kemudian membuat yang sangaat mirip dan bangga karena bisa meniru sama persis
5. Datang berkunjung pada jam makan dan tidur terus berkicau sampai sore hari tanpa pernah merasa bersalah.
6. Berbisnis dalam satu industri yang sama dan mengatakan bahwa barang2 yang dijualnya sama dengan barang2 yang dijual si A tetapi ini harganya lebih murah. Padahal jelas2 barang itu bukan barang si A. Serupa tapi tak sama. 
7. Memanfaatkan jam kantor untuk browsing 
8. Print warna sebanyak2nya memakai fasilitas kantor  dengan persepsi kan ga mungkin tuh kantor bangkrut gara2 numpang ngeprint doang.
9. Memakai fasilitas internet kantor untuk membuka usaha di saat jam kerja di online bisnis ( katanya mah bisnis sampingan tetapi lama2 menyita waktu kerja banyak juga ).
10. Mendeskreditkan seseorang tanpa kenal dengan baik seseorang
11. Menyebar luaskan berita yang tidak jelas kebenarannya
12. Memperbesar suatu masalah yang sebenarnya masalah itu hanya masalah kecil
13. Mengidolakan seseorang sampai apapun yang dilakukan sang idola diikuti persis sis tanpa pernah berpikir menjadi diri sendiri
14. Meminjam buku, kaset, cd ataupun barang teman tetapi lamaaaa sekali mengembalikannya dengan alasan lupa atau malah tidak dikembalikan karena kan teman gpplah.

dsb..dsb..dsb masih banyak kasus lagi.. yang kadang dianggap biasa tetapi sebenarnya sudah ada pergeseran nilai antara E dan TE.

Lalu kita bagaimana?? Marilah kita melihat apakah kita masih E atau jangan2 kita juga termasuk yang TE??

Minggu, 06 Maret 2011

Percepatan Jaman

Apa yang dulu tidak bisa dilakukan sekarang bisa?? Apa yang dulu hanya dilakukan oleh orang dewasa sekarang anak2pun bisa??

Melihat Junior Master Cheff di Ausi benar2 sebuah contoh yang paling pas. Koki2 dengan umur berkisar 9 thn-14 tahun bisa menyajikan hidangan yang notabene kalau jalam kita kecil dulu hanya koki2 top yang udah bersekolah tinggi bisa melakukannya.

Dulu rasanya mana mungkin anak 9 tahun bisa membuat ala Chef profesional? Tetapi sekarang hal ini mungkin. Kemampuan yang luar biasa. Apakah ini namanya percepatan jaman??

Belum lagi dulu kalau mau berkirim surat dengan seseorang kita memerlukan pak pos dan menunggu beberapa hari kemudian selanjutnya kita membalasnya dan baru beberapa waktu lagi tahu jawabannya.

Sekarang.... tinggal buka email tulis alamat email ketik suratnya. Click send..dan sebentar kemudian kita sudah memperoleh jawabannya.

Sesuatu yang dulu tidak pernah dibayangkan bukan?? Ya percepatan dalam bidang apapun saat ini terjadi sehingga pola pikirpun harus menyesuaikan diri.

Seorang anak yang mengalami percepatan didunia sekarang apakah mengalami "percepatan juga dalam perkembangan mentalnya?" Hal ini selalu saja tergelitik di dalam pikiran. Dari segi kemampuan intelektual bolehlah disetarakan dengan kemampuan orang dewasa dalam arti mampu melakukan yang dulu hanya orang dewasa melakukannya. Tetapi dalam hal "mental" apakah juga mereka mengalami percepatan??

Dalam arti matang lebih cepat, dewasa lebih cepat dan jangan2 menua lebih cepat.. Oooo.
Mungkin ya mungkin tidak. Anak TK dan SD sekarang sudah bisa mengatakan " Aku mau pacaran sama si B", Aku pacar si A dll yang duluuuu dilakukan apabila minimal sudah akil balik.

Apakah peranan media besar?? Saya rasa YA. Lalu apa yang harus kita lakukan di jaman yang serba mengalami percepatan ini.. Hmmmm menurut saya....
1. Cobalah jadi seseorang yang berpikir dengan mengikuti perkembangan yang ada. Berpikir lebih cepat dan tepat

2. Memahami percepatan sebagai bagian dari jaman dimana kita saat ini berada dan mempersiapkan anak untuk masuk didalamnya bukan mencegahnya

3. Menerapkan cara mendidik yang jelas sudah harus berubah dibanding jaman kita dulu. 

Selamat mengalami percepatan !!

Kasih itu menutupi segala sesuatu

Kalau membaca kembali kata2 ini rasanya memang sangat tepat. Kita inikan manusia biasa yang tidak sempurna, memiliki banyak sekali kelemahan. Hanya karena "kasih" yang ada pada diri kita saja kita mampu menerima seseorang dengan segala kekurangannya.

Coba anda perhatikan kalau kita dengan sahabat dekat kita. Walaupun orang lain bilang bla..bla..bla tetapi kita tidak pernah berhenti tetap saja bersahabat dengannya kenapa??? Karena sudah terlanjur ada "kasih" didalamnya.

Lain ceritanya kalau kita dari awal sudah "tidak suka" dengan seseorang, maka ketika orang itu melakukan HAL YANG SAMA yang dilakukan oleh sahabat kita maka dengan cepatnya keluarlah kata2 dan komentar yang bla..bla..bla dimana intinya kita tidak suka dengan hal ini. Mendeskreditkan padahal sesungguhnya kelemahan itu ada juga pada diri sahabat kita atau bahkan diri kita sendiri.

Kenapa?? Ya itu karena kita "tidak merasa dekat" alias tidak ada si Kasih. Coba kalau kita ada kasih pasti kita bisa memaafkan, memaklumi dan menyadari bahwa dia dan kita itu sama.

Kita ini hanya "MANUSIA" yang tidak sempurna. Alangkah indahnya kalau kekurangan seseorang itu bukan untuk dijadikan sebuah hujatan tetapi merupakan sesuatu yang harus kita isi dengan kelebihan kita di hal tersebut. Dengan demikian maka damai akan ada dihati kita dan juga orang lain.

Andai saja kasih itu bisa ada disetiap hati kita?? Andaii.......

FB ku go public??

Sekarang si FB sedang naik daun di Indonesia, karena semua tampilan di HP memilikinya. Walaupun tidak paham dunia maya yang penting bisa tampil di FB. Sah-sah saja sih mau ngapain aja disana secara itukan account pribadi. Tetapi kalau kemudian berkembang jadi ajang curhat urusan "dalam negeri" sementara yang baca banyak orang maka hal ini menjadi santapan "go public".

Apa yang dulu dianggap bahwa urusan rumah tangga itu urusan "yang sangat privacy" sekarang berubah menjadi "go public" untuk kalangan pertemanan di FB.

Salahkah?? Tidak ada salah dan benar yang ada adalah pemikiran apakah perlu melakukan go public atau tidak karena kita tidak pernah bisa tahu isi hati orang yang membaca dan kita kenal. Sehingga tanpa kita sadari kadang dengan apa yang kita tulis kita membentuk persepsi pada orang2 yang membacanya walaupun "persepsi" itu tidak seperti yang ada pada diri kita. Biasanya yang namanya "persepsi" itu nilai kebenarannya tidak mutlak . 

Karena itu jangan biarkan "persepsi2 negatif" muncul hanya karena kita "go public urusan dalam negeri" yang sebenarnya sudah selesai dalam waktu yang tidak lama tetapi "persepsi yang terbentuk" masih ada sampai saat ini.

Selamat ber FB ria !!